Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang
dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York,
yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir
(sekitar 4 kaki) dari Titanic sebelum kapal tunda New York pergi.
Kejadian tersebut baru berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi
selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Perancis, untuk menurunkan
dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown
(sekarang ini dikenal sebagai Cobh, Irlandia), sebelum meneruskan
pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.
Pada malam Minggu, 14 April, pukul 23:40 waktu setempat, ketika
Titanic berlayar di selatan Grand Banksdi Newfoundland, pengawas
Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar
tepat di depan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak 3 kali dan
menelepon dek pengawal memberitahu, “Gunung es, tepat di depan !“.
Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan
mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata
tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan
dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di 4 bagian
pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup
permukaan air sepanjang sekitar 91 m.
Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah keburu
memasuki 5 bagian kedap air pertama, lebih 1 bagian dari apa yang dapat
ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat 5 bagian kedap air yang
dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap
air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan
guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan
berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas
Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam
pada 15 April, perahu penyelamat disiapkan dan pengumuman keadaan
darurat diberitahukan.
Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat
di sebelah kanan kapal dengan hanya di isi 28 orang penumpang di
atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh
1.178 penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang
dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung
karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada
masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut
berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
Penumpang kelas utama dan ke-2 dengan mudah bisa mencapai perahu
penyelamat dengan tangga yang menuju ke dek perahu tetapi penumpang
kelas ke-3 lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal
sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat.
Lebih buruk lagi, penumpang kelas 3 pintu dikunci oleh awak kapal yang
menunggu giliran untuk diijinkan naik ke geladak kapal.
Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki
perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan
tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun
tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan
separuhnya kosong; 1 perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang.
Wanita dan anak-anak diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat. Opsir
kedua Lightoller, yang mengisi perahu penyelamat di sebelah kiri kapal,
hanya memperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan
tidak untuk alasan lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Opsir
Pertama Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan kapal,
memperbolehkan laki-laki naik apabila wanita tidak ada yang mau naik
lagi.
Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian
perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu
setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air,
kecuali 2 buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari
permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan
baling-baling kapal, dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air
membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat 2 perahu
penyelamat terakhir terapung dari geladak, 1 terbalik dan 1 lagi
separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling
depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan menimpa mereka yang
terapung dalam air.
Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke
laut dangan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang
kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak
terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat,
sistem eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada
bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic
pecah menjadi 2 bagian antara 2 cerobong terakhir, dan bagian depan
tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung terhempas kembali
di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Selepas beberapa saat, pada
pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.
Dari sejumlah 2.223 penumpang, hanya 706 penumpang yang selamat; 1.517 penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air bersuhu −2 °C.
Hanya 2 dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan
korban yang tenggelam dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu
penyelamat nomor 4 kembali dan menyelamatkan 5 orang, 2 dari mereka
kemudian tewas.
Hampir 1 jam kemudian perahu penyelamat nomor 14 kembali dan
menyelamatkan 4 orang penumpang dimana 1 penumpang kemudian tewas juga.
Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung
dari geladak.
Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan
menancap kira-kira 609 m di bawah permukaan dasar laut dan tenggelam
dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat
ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara yang
terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar
dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.
Hampir 2 jam setelah Titanic tenggelam, kapal RMS Carpathia tiba di
tempat kejadian, dan dalam beberapa jam kemudian mereka yang masih hidup
diselamatkan.
Sumber : http://www.kaskus.us/
No comments:
Post a Comment