Saturday, May 12, 2012

MALAM YANG TERAKHIR BAGI KAPAL 'TITANIC'

Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Perancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh, Irlandia), sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.

Pada malam Minggu, 14 April, pukul 23:40 waktu setempat, ketika Titanic berlayar di selatan Grand Banksdi Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak 3 kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, “Gunung es, tepat di depan !“.

Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di 4 bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m.

Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah keburu memasuki 5 bagian kedap air pertama, lebih 1 bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat 5 bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat disiapkan dan pengumuman keadaan darurat diberitahukan.


Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat di sebelah kanan kapal dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.

Penumpang kelas utama dan ke-2 dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju ke dek perahu tetapi penumpang kelas ke-3 lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas 3 pintu dikunci oleh awak kapal yang menunggu giliran untuk diijinkan naik ke geladak kapal.


Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya kosong; 1 perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang.

Wanita dan anak-anak diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat. Opsir kedua Lightoller, yang mengisi perahu penyelamat di sebelah kiri kapal, hanya memperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk alasan lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Opsir Pertama Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan kapal, memperbolehkan laki-laki naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi.


   
Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, kecuali 2 buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.

Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan baling-baling kapal, dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat 2 perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, 1 terbalik dan 1 lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan menimpa mereka yang terapung dalam air.


Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut dangan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi 2 bagian antara 2 cerobong terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung terhempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.

Dari sejumlah 2.223 penumpang, hanya 706 penumpang yang selamat; 1.517 penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air bersuhu −2 °C. Hanya 2 dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban yang tenggelam dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor 4 kembali dan menyelamatkan 5 orang, 2 dari mereka kemudian tewas.


Hampir 1 jam kemudian perahu penyelamat nomor 14 kembali dan menyelamatkan 4 orang penumpang dimana 1 penumpang kemudian tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak.







Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m di bawah permukaan dasar laut dan tenggelam dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.

Hampir 2 jam setelah Titanic tenggelam, kapal RMS Carpathia tiba di tempat kejadian, dan dalam beberapa jam kemudian mereka yang masih hidup diselamatkan.

Sumber : http://www.kaskus.us/
 

  
 

No comments:

Post a Comment